Rabu, 18 Agustus 2010
Jalan Raya Pos, Jalan Raya Daendels - Pramoedya Ananta Toer
Jalan Raya Pos, Jalan Raya Daendels,,, buku ini ditulis oleh Pramoedya Ananta Toer,,salah seorang penulis yang sangat disukai kakak gw..yang akhirnya gw pun jadi sedikit ( ingat ya,,sedikit doang :D ) suka gara2 baca salah satu karyanya yang berjudul ' Panggil aku Kartini Saja '
Membaca buku ini sebenarnya agak sedikit membosakan buat gw,, harap maklum soalnya gw bukan penikmat sejarah sejati..tapi ada yang menarik saat gw mencoba membuka halaman pertamanya,, disana ditulis ' Indonesia adalah negeri budak. Budak di antara bangsa dan budak bagi bangsa-bangsa lain '.. beueghhh bebas nai... (kalo kata orang batak :) hehehe) .
Sedih banget sebenarnya gw baca kalimat pembukaan'nya..serasa jadi pembongkat gw hehehehe..
Yang pasti opa pramoedya gak mungkin menghina bangsanya sendiri,, bangsa indonesia, secara dia tuh nasionalis baget gitu lho..kalimat pembuka itu hanyalah gambaran singkat bagaimana rakyat indonesia pada jaman itu benar2 diperbudak oleh Belanda...especially Maarschalk en Gouverneur Generaal,Mr. Herman Willem Daendels (salah ketik gak ya...) untuk memenuhi ambisinya.
Ada beberapa hal yang baru gw ketahui setelah membaca buku itu,, (belum banyak sih,,soalnya baru baca sampe halaman 56 dari 141 halaman...hehehhe )
yang pertama,,
ternyata korban pembuatan jalan sepanjang 1000 km yang membentang sepanjang utara pulau jawa itu memakan korban lebih dari 17.000 jiwa rakyat jelata,, namun yang dilaporkan cuma 5000 jiwa...hikz..hikz,,bener2 genosida (dasar daendels ngeheeee)
yang kedua,,
jalan sepanjang 1oookm itu sebenarnya sudah ada sebelumnya,, jadi bukan benar-benar dibuat baru, kecuali beberapa bagian yang menembus rawa-rawa. Sebenarnya daendels cuma memerintahkan untuk melebarkan jalan yang sudah ada tersebut sampai 7 meter,, itu pun dengan modal batuan dari rakyat,, siapa yang gak mau ngasih langsung digantung di pohon yang ada disekitar jalan..ckckkckkckck kejamnya
yang ketiga,,
ternyata korupsi dinegara kita indonesia ini dah dimulai dari jaman bahela,, tau gak sih, sebenarnya belanda memberikan imbalan (gak semua sih,,tergantung mood'nya si company) kepada mereka yang bersedia memberikan sumbangan material seperti batu-batuan untuk landasan jalan. Biasanya imbalan itu dikasih ke kepala desa untuk diteruskan ke rakyatnya,,,tapi ternyata oh ternyata,,, dasar si kepala desa'nya maruk..eh diembat juga tuh jatah rakyatnya... Sungguhh Teerrrrlllaaaluuu.
Sebenarnya masih banyak lagi sih fakta2 lain yang belum sempat gw baca dari buku ini,,coz gw baru baca sampe halaman 56,, semoga gw bisa segera menyelesaikan membaca buku ini,, dengan mood yang bagus tentunya.. :)
PLUR
Putri Touor,, si Smith Delvis
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar